Pages

Senin, 10 Maret 2014

Sumpah Palapa

Kita sudah mafhum bahwa dalam sejarah bangsa Indonesia, sebelum diproklamirkan berdirinya Negara Indonesia pada tahun 1945 bangsa Indonesia telah memiliki dua kerajaan besar yang wilayah kekuasaannya meliputi wilayah Nusantara. Dua kerajaan itu ialah Kedatuan Sriwijaya (abad ke-7) yang berpusat di Sumatra dan Keprabuan Majapahit (abad ke-13 dan 14 ) yang berpusat di Jawa Timur.
Adalah seorang patih yang sangat terkenal di Majapahit yang bernama Gajah Mada, ia mempunyai cita cita yang sangat besar yang patut diteladani olah bangsa ini dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Suatu ketika setelah Jayanegara wafat pada tahun 1328, kemudian dibangun candinya di Sila Petak dan di Bubat dengan perwujudan sebagai Wisnu. Sebagai penggantinya adalah Bhre Kahuripan dengan gelar Tribuwanatunggadewi Jayawisnuwardani anak perempuan Gayatri, istri muda Raden Wijaya, yaitu ayah Jayanegara.
Tribuwanatunggadewi memerintah Majapahit dibantu oleh patih Gajah Mada, seorang patih yang gagah berani dan besar sekali pengabdiannya kepada Majapahit. Gajah Mada berhasil menumpas pemberontakan Sedeng dan diangkat menjadi Mangkubumi. Pada upacara pelantikan Gajah Mada mengucapkan sumpah yang dikenal dengan Sumpah Palapa. Isi Sumpah Palapa itu ialah bahwa ia (Gajah Mada) tidak akan merasakan palapa (semacam garam atau rempah-rempah) sebelum seluruh wilayah Nusantara disatukan dalam kekuasaan Majapahit. Daerah wilayah Majapahit meliputi 8 wilayah atau disebut Hasta Mandala, yaitu:
Jawa, Andalas, Kalimantan, Malaka, Sebelah timur Jawa dan Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Irian Barat.
Pada tahun 1350 Tribuwanatunggadewi harus turun tahta karena ibunya, yaitu Gayatri wafat. Penggantinya adalah putranya, yaitu Hayam Wuruk.
Hayam Wuruk memerintah Majapahit tahun 1350-1389 dengan gelar Rajasanagara. Selama pemerintahannya yang dibantu oleh Patih Gajah Mada, Majapahit berhasil mencapai puncak kejayaannya. Pada masa ini Patih Gajah Mada berhasil mewujudkan Sumpah Palapa yang telah diucapkannya. Setelah tahun 1343, Bali dikuasai kemudian disusul Pagaruyung (Minangkabau) dan daerah-daerah lainnya. Seluruh wilayah Nusantara berhasil dikuasai pemerintahan Majapahit. Oleh karena itu, Majapahit disebut penyelamat negara kesatuan kedua di Indonesia setelah Sriwijaya.
Keberhasilan Majapahit mempersatukan daerah-daerah di Nusantara ditunjang oleh kekuatan dan ketangguhan armada lautnya. Lautan merupakan wilayah yang sangat penting dan strategis karena sering digunakan sebagai jalur pelayaran dan perdagangan. Majapahit sering juga disebut negara maritim. Selain itu, Majapahit pun dikenal sebagai negara agraris. Rakyat hidup makmur dan sejahtera, cukup sandang dan pangan serta papan. Kebutuhan hidup sehari-harinya terpenuhi terutama dari hasil bercocok tanam.
Gajah Mada yang dikenal sebagai negarawan ulung karena mampu mempersatukan seluruh Wilayah Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit dikenal juga sebagai seorang ahli hukum. Ia berhasil menyusun kitab hukum Kutaramanawa yang disusun berdasarkan kitab Kutarasastra dan kitab hukum Hindu Manawasastra.
Kejayaan Majapahit itu dilengkapi dengan kemajuan di bidang sastra. Pada tahun 1365 Empu Prapanca berhasil menyusun Kitab Negarakertagama yang berisi sejarah Kerajaan Singasari dan Majapahit. Kemudian Empu Tantular berhasil menyusun Kitab Sutasoma dan Arjunawiwaha.
Pada tahun 1364 Gajah Mada wafat. Namun, Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk berhasil mempertahankan kejayaannya sampai is wafat tahun 1389. Kekuasaan Majapahit kemudian diperintah oleh Wikramawardana, menantu Hayam Wuruk. Sejak saat itulah Majapahit mengalami kemunduran. Perang saudara sering terjadi sehingga melemahkan kedudukan pemerintahan. Gajah Mada tidak membentuk kader penerus. Akibatnya, banyak daerah-daerah yang memisahkan diri dari kekuasaan Majapahit. Hal itu menyebabkan kemunduran perdagangan dan kebudayaan Majapahit.

Dikutip dari buku Sejarah Nasional Indonesia Masa Prasejarah sampai Proklamasi Kemerdekaan, M.Junaedi Al Anshori

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Like Box